Minhus Nata

Kami terlambat berangkat ke Masjidil Haram subuh itu. Perut agak mules. Namun, meski sudah terdengar adzan kami tetap berjalan menuju masjid. Manusia bagaikan semut ‘berbaris’ menuju Masjidil Haram. Kami dari arah Ajyad. Kami ingin shalat paling tidak di lantai dua. Di lantai satu sudah tidak mungkin karena sekarang peraturannya hanya jamaah umrah yang berpakaian ihram …

Lanjutkan membaca Minhus Nata